Maestro Kerajinan Patung Komodo dan Kalung Manta di Nusa Tenggara Timur

Pembuat kerajinan Patung Komodo di Pulau Komodo
Pengrajin patung komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. dok. Pribadi


Rabu, 26 Februari 2019, saya beserta teman-teman lainnya singgah di Pulau Komodo, tepatnya di Loh Liang. Dari sini lah awal mula saya bertemu dengan maestro patung komodo dan kalung manta.

Kami disambut oleh beningnya air laut. Terumbu karang dan ikan-ikan kecil berwarna-warni yang hilir mudik. Ini masih dalam rangkaian Ekspedisi Bahtera Seva bersama BRI.

Sebagai spot untuk melihat Naga Komodo, Loh Liang memang ramai dikunjungi para turis, baik lokal maupun mancanegara. Saat itu kebetulan sedang ada kapal cruise yang bersandar dan membawa kurang lebih 1.000 turis mancanegara. 

Begitu berjalan di atas dermaga, para turis sudah berdecak kagum melihat pemandangan di bawah air laut. "Beautiful," kata seorang turis. "Oh look at that, it's a shark," kata turis lainnya yang melihat seekor hiu.

Kedatangan para turis ini memang ditunggu-tunggu oleh warga Desa Komodo yang sebagiannya menjual suvenir berupa kaus, gelang, kalung, hingga patung kayu Komodo. Selain menjual suvenir mereka juga berprofesi sebagai nelayan, maupun ranger yang mengawal para turis saat menyaksikan Naga Komodo.

Baca juga: Ekspedisi Bahtera Seva: Jelajah Labuan Bajo dan Melihat Naga Asli Indonesia

Setelah melihat kadal besar tersebut, mereka digiring ke pasar suvenir. Para warga pun penuh harap agar dagangannya laris terjual. Uniknya, selain menerima mata uang rupiah, mereka pun menerima mata uang dolar.

Sayangnya saya dan tim tak sempat melihat Komodo di Loh Liang. Maklum, masih ada tugas yang harus dikerjakan saat itu. Bercengkerama dengan para penjual suvenir dan melihat geliat aktivitas mereka saja sudah cukup bagi saya. Pasalnya cuaca saat itu cukup terik.

Dari Loh Liang, kami pun bergegas ke Desa Komodo. Di perkampungan warga kami menemui dua orang pengrajin patung Komodo bernama Ishaka Mansur dan satu orang warga lainnya.

Ishaka bisa dibilang seorang maestro patung kayu komodo. Hasil karyanya bahkan sudah membuat kagum empat presiden Indonesia. Sebut saja BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati, sampai Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia beberapa kali diundang dalam pameran maupun kegiatan yang dihadiri oleh para tokoh penting di negeri ini.


Maestro patung komodo di Pulau Komodo saat bertemu SBY
Maestro patung komodo, Ishaka, memperlihatkan koran saat kedatangan SBY.

Hebatnya ia bisa 'menyulap' satu batang kayu sepanjang 30 cm menjadi patung komodo yang sedang berinteraksi. Jadi bukan hanya satu komodo, melainkan dua komodo dalam satu patung. Ia kadang membuat patung dengan interaksi antara komodo dan rusa sebagai hewan buruannya.

Namun bukan itu saja yang membuat patung komodonya banyak dipuji orang. Kemiripan bentuk, struktur tubuh, serta lekukan tubuh dari komodo menjadi ciri khas yang dimiliki oleh Ishaka.

"Karena kita yang membuat patung ini lihat komodo. Misalkan komodo ini makan kambing, oh begini style-nya, oh begini kerutnya, begini putarnya, sampai guru saya di Bali heran," katanya.

Malam harinya, saya dipertemukan dengan seorang pengrajin suvenir bernama Bapak Agus (51). Setelah ditelisik, ternyata karya pengrajin ini juga sudah sampai ke tangan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Hanya saja saat itu JK belum menjadi wapres, ia bertugas sebagai Duta Komodo. Saat kunjungannya ia datang kepada Agus dan membeli piring bermotif komodo.


Perajin kulit kerang dari Pulau Komodo
Maestro kalung manta dari kerang di Pulau Komodo. dok. pribadi

Bunyi deru mesin menyambut kedatangan kami malam itu. Debu-debu halus beterbangan di ruangan kerjanya. Sembari mengenakan masker, Agus terlihat khusyuk menggosokkan pecahan kerang ke mesin penghalus. Suara mesin itu hilang setelah ia menyadari kedatangan kami.

Baca juga: Pohon Cinta Desa Sade dan Tradisi Suku Sasak

Pria berdarah bugis ini sudah 20 tahun menggeluti kerajinan kerang mutiara tersebut. Namun piring dengan motif Komodo yang dibeli Jusuf Kalla seharga Rp 2,5 juta itu merupakan karya langka. Ia lebih banyak membuat kerajinan untuk aksesori seperti gantungan kunci, kalung, atau anting. Bentuknya bisa berupa Komodo atau manta (ikan pari). Selain kulit kerang mutiara, ia juga memanfaatkan batok kelapa.

"Saya pergi ke pantai tendang-tendang ini (kulit kerang). Saya bilang apa hasilnya barang-barang begini," kata Agus saat menceritakan awal mula menggeluti bisnisnya tersebut.

Beragam alat sudah ia jajal untuk menghasilkan kerajinan kulit kerang yang berkualitas dan efisien, mulai dari gergaji tangan hingga mesin engkol. Hingga akhirnya dia pun mendapatkan mesin kikir dan penghalus. Dengan mesin ini pekerjaannya semakin ringkas. Dalam sehari Agus bisa memproduksi 20 aksesori berbentuk komodo dan 50 berbentuk manta.

Karya Agus dijual oleh para warga kepada turis-turis yang datang ke Pulau Komodo. Tak disangka, saya pun mendapatkan oleh-oleh darinya berupa gantungan kunci komodo dari kulit kerang dan penyu yang terbuat dari batok kelapa.


Kerajinan ikan manta dari kulit kerang
Kerajinan kalung manta dari kulit kerang. dok. pribadi

Postingan populer dari blog ini

Momen dalam Fotografi

Tentang Foto Makro Serangga: Proses dan Tips yang Perlu Diketahui

Fotografi Ekstrim: Tips dan Trik Memotret Petir