Gunakan Aturan Ini Agar Foto Tampak Lebih Menarik




Kemampuan memotret di era media sosial memang diperlukan. Hal itu dibutuhkan untuk menarik perhatian pengguna medsos lainnya maupun pengikut yang kita miliki. Untuk memulainya, niat saja tidak cukup. Diperlukan persiapan teknis dan nonteknis lainnya agar foto tampak lebih menarik.

Apa saja yang hal yang dapat memengaruhi foto agar tampak lebih menarik? Berikut ulasan komposisi dalam fotografi yang dirangkum dari Peta Pixel, Minggu (29/1/2017).

Rule of Thirds


Hal mendasar yang harus Anda perhatikan ialah aturan garis sepertiga (rule of thirds). Garis yang membagi-bagi potongan foto menjadi 9 bagian dengan 2 garis yang melintang secara horizontal dan vertikal. Setiap persilangan dari garis tersebut, dapat dijadikan acuan dalam meletakkan objek untuk dipotret.

Garis tersebut biasanya telah tersedia di dalam kamera smartphone maupun kamera digital seperti mirrorless dan kamera saku. Agar foto tampak lebih menarik, posisikan objek pada garis vertikal di sebelah kanan atau kiri. 

Simetris


Aturan ini merupakan kebalikan dari rule of thirds di atas. Jika sebelumnya garis di bagian pinggir menjadi aturan baku, komposisi simetris berusaha mendapatkan tampilan visual yang seimbang. Oleh karena itu, dalam pemotretan objek simetris garis tersebut seolah berada di tengah-tengahnya untuk mengukur keseimbangan posisi objek.

Gunakan Foreground Menarik

Selain background dalam fotografi kita juga mengenal istilah foreground. Berbeda dengan dengan background yang berada di belakang objek, foreground menempatkan benda di bagian depan objek. Hal ini berguna untuk menimbulkan dimensi dan kedalaman visual. Seperti yang terlihat dalam foto berikut ini;


Bebatuan yang ada di sekitar air terjun berguna sebagai foreground agar foto tersebut memiliki kesan dinamis dan tak terlihat datar. Sehingga foto yang dihasilkan akan terasa seperti gambar 3 dimensi.

Framing

Framing atau membingkai merupakan teknik yang membutuhkan kejelian mata. Anda akan ditutut untuk melihat objek menarik melalui bingkai-bingkai alami yang ada di sekitar seperti jendela, gapura, dan benda lainnya yang memiliki ruang di bagian tengah.

Meski tak memuat keseluruhan bidang yang dipotret, namun teknik framing juga dapat memberikan tampilan dengan dimensi yang lebih dalam.

Garis Penuntun

Layaknya petunjuk jalan, garis penuntun dalam fotografi juga dapat memberikan arahan bagi mata. Hal ini berguna untuk menunjukkan objek yang terpusat dan menjadi titik utama dari sebuah foto. Anda dapat menggunalan garis penuntun di sekitar seperti barisan gedung, garis pada keramik, atau jalan, dan lainnya.

Sisihkan Ruang Negatif



Ruang negatif atau disebut negative space merupakan area kosong yang bukan menjadi objek utama. Fungsi dari area ini ialah untuk memberikan kesan minimalis dan menghindari objek dari gangguan benda lainya. Hal itu berguna untuk meminimalisir adanya kesalahan fokus dan memisahkan benda yang menjadi objek utama.

Segitiga Emas


Salah satu aturan yang cukup rumit untuk digunakan ialah golden triangle atau segitiga emas. Itu karena garis penentu dalam teknik ini tampak kompleks dan sulit digambarkan. Garis segitiga emas melintas secara diagonal dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 

Di tiap sudut yang tak terlintasi, terdapat garis bersambungan yang menjadi bagian dari garis diagonal tadi. Garis-garis tersebut dapat dijadikan patokan untuk menempatkan objek agar foto terlihat menarik.

Sebenarnya masih banyak lagi teknik komposisi dalam fotografi yang belum sempat saya tuliskan di sini. Hanya saja dalam hal komposisi, Anda hanya perlu meracik beragam objek yang terekam, menjadi sebuah gambar yang menarik.

Dengan mengikuti aturan di atas, secara teknis Anda telah menghasilkan foto yang baik untuk diunggah ke media sosial.


Postingan populer dari blog ini

Momen dalam Fotografi

Tentang Foto Makro Serangga: Proses dan Tips yang Perlu Diketahui

Fotografi Ekstrim: Tips dan Trik Memotret Petir