7 Tips dan Trik Foto Landscape untuk Pemula

7 Tips dan Trik Foto Pemandangan atau Landscape untuk Pemula

Landscape atau lanskap adalah salah satu jenis foto yang paling banyak dibuat selain portrait, dan makanan. Ke manapun orang pergi, dan melihat pemandangan bagus pasti ingin mengabadikannya. Namun bagi pemula, memotret landscape sama sulitnya seperti memotret foto jenis lainnya.

Terkadang, apa yang dipotret tak seindah yang dilihatnya, atau foto yang dihasilkan tak sesuai dengan ekspektasi. Sebenarnya, ia hanya perlu mengerti sedikit teori fotografi. Seperti diungkap Jonathan Davison, seorang fotografer yang berbasis di Berlin, Jerman, dan juga seorang editor foto di EyeEm.

Davison mengungkapkan tips dan triknya dalam halaman Peta Pixel yang dikutip pada 5 Februari 2017. Apa saja itu? Berikut ini rahasianya;

Belajar dari Foto Ikonik

Mempersiapkan sebelum pemotretan dilakukan dapat memberikan gambaran awal mengenai tempat yang akan Anda potret. Melihat beberapa foto yang telah dibuat oleh orang lain, atau foto yang menjadi ciri khas tempat tersebut dapat memberikan gambaran yang baik mengenai pemandangan yang akan Anda abadikan.

Pertama, cobalah buat foto semirip mungkin dengan contoh-contoh yang Anda kumpulkan. Kemudian, kreasikan dengan kreativitas Anda dengan menggunakan beberapa perbedaan seperti angle dan posisi memotret.

Bermain dengan Warna

Selain kontur (garis, bentuk, dan pola), foto landscape juga dapat menarik karena adanya tonjolan warna atau perpaduan warna. Hal itu karena permasalahan yang kerap ditemui saat memotret landscape ialah karena saturasi warna yang terlalu flat.

Dengan bantuan filter seperti CPL atau polarizer Anda akan mendapatan langit yang lebih biru, misalnya. Selain itu, Anda juga dapat melakukan post produksi dengan menggunakan bantuan software dalam memunculkan warna.

Saat ini telah banyak tersedia aplikasi yang dapat membantu melakukan hal tersebut baik melalui perangkat PC, tablet atau smartphone sekalipun. Meningkatkan tonjolan warna dapat dilakukan dengan menaikkan level kontras atau saturasi.

Kendati demikian, pengolahan foto melalui software sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan agar hasilnya lebih alami.

Potret dengan Eksposur Rendah

Terkadang foto dengan eksposur rendah (pencahayaan sedikit) lebih memunculkan mood atau kesan tertentu. Anda dapat melakukan sedikit pengaturan cahaya melalui software untuk memberikan kesan kedalaman foto dengan memainkan bayangan.

Hindari Penggunaan HDR

High Dynamic Range (HDR) terkenal di era 2000-an. Dengan fitur tersebut foto yang dihasilkan akan memiliki saturasi warna yang kuat dan foto yang lebih detail. Namun, Davison menyarankan agar Anda tak menggunakannya saat memotret.

Menurutnya foto yang dihasilkan oleh efek HDR tampak seperti buatan. Tak lagi terlihat alami. Selain itu hasilnya pun tak selalu akurat.

Jangan Terobsesi pada Alat

Kebanyakan orang beranggapan bahwa Anda memutuhkan perlatan yang canggih untuk memotret landscape. Namun Davison sendiri kerap menggunakan lensa 24 mm atau 35 mm yang biasa digunakan untuk street photography.

Oleh karena itu ia sendiri tak memilih untuk melakukan zooming dan lebih sering berkreativitas dengan  framing-nya sendiri. Menurutnya, dengan berkeliling di sekitar lokasi untuk menadapatkan jarak yang diinginkan, dapat mengeksplorasi apa saja yang terdapat di lokasi tersebut.

Posisi Objek 

Di manakah posisi objek saat Anda memotret? Davison mengaku selalu memosisikan objek yang akan ia potret tidak berada di tengah-tengah. Menurutnya hal itu dapat mengubah tampilan yang tadinya seperti dalam kartu pos biasa, menjadi lebih terlihat dinamis.

Posisi erat kaitannya dengan komposisi yang dapat menuntun mata Anda untuk melihat pola, dan struktur yang terdapat di lingkungan sekitar.

Ia juga seringkali menambahkan unsur manusia dalam setiap foto landscape. Keberadaan orang dalam sebuah foto, dianggap memberikan nuansa tertentu dan memperlihatkan skala alam. Selain itu, keberadaan orang juga dapat memberikan kesana Anda hadir di sana.

Bersabar

Foto landscape yang bagus membutuhkan kesabaran saat membuatnya. Hal itu karena memotret landscape berbeda dengan street photography. Jika dalam fotografi jalanan momen adalah hal yang paling utama, maka dalam foto pemandangan komposisi adalaha hal yang paling krusial.

Bersabarlah untuk menunggu sejenak dan merasakan pemandangan di sekitar Anda. Ubah posisi pemotretan dan angle dapat menjadi pilihan saat menemukan komposisi yang lebih baik.

Sekedar informasi, Ansel Adams sendiri selalu datang berkali-kali ke tempat yang sama demi mendapatkan komposisi yang pas seperti foto-fotonya di Taman Nasional Yosemite yang terkenal.

Oleh karena itu, kesabaran juga patut diperhatikan dalam memotret foto landscape demi hasil yang lebih maksimal.


Sumber dan Foto: Peta Pixel




Postingan populer dari blog ini

Momen dalam Fotografi

Tentang Foto Makro Serangga: Proses dan Tips yang Perlu Diketahui

Fotografi Ekstrim: Tips dan Trik Memotret Petir